Bahan Kedokteran Gigi
drg. Monica Rosman (coming soon) ....
allow semua...
met dateng yua di blog saiia..
semoga ada mnfaat nya buad temen2 yang mau nmbah pngtahuannya...
tingkyu yua udah mampir.. :)
met dateng yua di blog saiia..
semoga ada mnfaat nya buad temen2 yang mau nmbah pngtahuannya...
tingkyu yua udah mampir.. :)
Mengenai Saya
- Monica Rosman
- saiia seorang mahasiswi program studi pendidikan dokter gigi UNAND.. semoga infonya bermanfaat yua??.. ;)
Jumat, 27 April 2012
Implan di Bidang Kedokteran Gigi
Penggunaan dental implant (implan gigi) saat ini sudah semakin meluas, dan telah menjadi salah satu alternatif terbaik dari berbagai macam gigi tiruan. Prinsip dari implan gigi serupa dengan gigi tiruan jenis lain yaitu memperbaiki fungsi pengunyahan. Bedanya, gigi tiruan jenis lain umumnya hanya menggantikan mahkota gigi, sedangkan implan terdiri dari dua bagian yaitu intrastruktur yang tertanam dalam tulang dan berfungsi untuk menggantikan akar gigi dan suprastruktur yang fungsinya menggantikan mahkota gigi.
Gmbr.1 Ilustrasi implan gigi yang dipasangkan ke dalam tulang rahang
Sebagai ilustrasi, implan gigi ini dapat dikatakan seperti sekrup yang dipasang di dalam tulang, kemudian bagian atasnya dipasangkan mahkota tiruan. Oleh karena itu implan gigi dapat digunakan untuk menggantikan satu atau lebih gigi. Sekrup tersebut berfungsi untuk menggantikan akar gigi yang menerima beban kunyah dan meneruskannya ke tulang rahang, dan sekaligus mempertahankan ketinggian tulang rahang karena rahang tak bergigi lama kelamaan akan menyusut.
Beberapa tahun lalu, implan gigi masih menjadi suatu perawatan yang terkesan eksklusif dan hanya dapat dijangkau oleh kalangan atas karena biayanya yang sangat tinggi. Dokter gigi yang mampu melakukan perawatan ini pun relatif masih sedikit dan umumnya adalah dokter gigi yang memperdalam ilmunya di luar negeri.
Namun belakangan ini, permintaan masyarakat akan perawatan implan gigi sudah mulai meningkat, demikian juga dokter gigi yang mumpuni untuk melakukan perawatan ini pun semakin banyak. Meski demikian, tidak berarti pembuatan implan gigi sesuai untuk semua pasien. Ada syarat-syarat dan kondisi tertentu yang harus dipenuhi supaya perawatan ini membuahkan keberhasilan.
Indikasi Pemasangan Implan Gigi
* Kesehatan mulut dan tubuh pasien baik
* Pasien yang kehilangan satu atau seluruh gigi dan ingin digantikan dengan gigi tiruan, namun sulit untuk memakai gigi tiruan lepasan.
* Pasien yang kehilangan satu gigi dan indikasi untuk gigi tiruan jembatan, namun menolak untuk diasah giginya.
* Pasien memiliki koordinasi otot yang lemah sehingga stabilitas dan retensi gigi tiruan lepasan sulit dicapai.
* Kondisi tulang rahang baik dan bebas dari penyakit periodontal, dengan ketinggian tulang rahang mencukupi sehingga material implan gigi dapat ditanam ke dalam tulang.
Kondisi seperti apa yang tidak memungkinkan untuk pemasangan implan gigi?
Kontraindikasi pemasangan implan gigi dapat dipandang dari aspek umum medis dan aspek lokal.
Kontraindikasi dari aspek umum medis di antaranya:
* Pasien menderita penyakit sistemik yang sangat serius dan beresiko sangat tinggi, seperti rheumatoid arthritis atau osteogenik imperfekta, atau pasien HIV dan pasien yang sedang dalam pengobatan yang menggunakan obat-obatan penekan sistem imun
* Pasien menderita penyakit sistemik yang beresiko tinggi seperti diabetes mellitus, penyakit kelainan darah, dan sedang menjalani terapi radiasi untuk perawatan kanker
Kontraindikasi dari aspek lokal di antaranya :
* Pasien tidak kooperatif dalam hal penjagaan oral hygiene
* Pasien adalah perokok atau peminum berat yang dapat mempengaruhi kesuksesan implan jangka panjang
* Terdapat sisa akar atau infeksi pada daerah yang akan dipasangkan implan gigi
* Pasien menderita xerostomia (mulut kering) yang cukup berat
* Pasien memiliki kebiasaan buruk seperti bruxism (mengerat gigi di malam hari)
Gmbr.2. Salah satu jenis implan yaitu endosseous implant, di mana implan dipasang di dalam tulang. Implan dapat berbentuk skrup atau silinder yang umumnya terbuat dari logam.
Material Implan Gigi
Implan gigi akan berkontak langsung dengan jaringan tubuh, di mana jaringan dapat memberikan reaksi penolakan terhadap benda asing. Oleh karena itu suatu material harus memenuhi syarat-syarat tertentu untuk dapat dijadikan material implan gigi.
Syarat material implan:
* Biokompatibel, yaitu kemampuan suatu material untuk berinteraksi dengan sel atau jaringan hidup tanpa menimbulkan reaksi toksik atau memicu reaksi imun saat berfungsi. Demikian juga sebaliknya, di mana tubuh tidak memberi reaksi merugikan terhadap material.
* Mampu menahan beban-beban mekanik yang tinggi saat sedang berfungsi, terutama beban pengunyahan
* Tahan terhadap korosi saat bereaksi dengan cairan-cairan di dalam tubuh
* Aktif dengan jaringan di sekitar tubuh sehingga terjadi osseointegrasi yaitu penyatuan material implan dengan jaringan sekitar
Perkembangan yang begitu pesat telah dilakukan pada material titanium murni maupun paduan, sebab sifat logam tersebut sebagian besar memenuhi persyaratan sebagai material implan dibandingkan logam lain.
Logam titanium murni ataupun paduan (alloy) memiliki biokompatibilitas dan biomekanis yang lebih baik dari logam lain. Titanium juga bersifat inert dan sangat tahan terhadap korosi karena dapat membentuk lapisan titanium oksida (TiO2) dengan spontan dan sangat cepat dipermukaannya. Lapisan ini sering disebut passive layer, di mana lapisan ini tidak larut dalam cairan tubuh sehingga mencegah lepasnya ion-ion logam yang dapt bereaksi dengan jaringan tubuh. Dengan keunggulan tersebut titanium paling banyak digunakan sebagai material dasar implan gigi.
Apakah prosedurnya menyakitkan?
Sejak pertama kali diperkenalkan, prosedur pemasangan implan telah berkembang pesat menjadi lebih mudah dan cepat. Perawatan akan dilakukan di bawah anestesi (bius) lokal yang akan menimbulkan rasa kebas pada daerah mulut dan rahang, sehingga pasien tidak akan merasa sakit. Namun mengingat implan adalah benda asing yang ditanam dalam tubuh tentu akan menimbulkan reaksi yaitu peradangan dan rasa sakit. Seberapa parahnya kondisi tersebut tergantung dari kerumitan masing-masing kasus dan alat implan yang digunakan.
Pasien dengan ketinggian tulang yang tidak mencukupi untuk pemasangan implan gigi maka sebelumnya harus dilakukan penambahan tulang dengan cara bone grafting, semacam pencangkokan tulang. Sumber tulang yang terbaik untuk dicangkokkan ke daerah yang akan dipasang implan adalah dari tubuh pasien sendiri, yang dapat diambil dari tulang dagu, tulang panggul, dan tulang kering. Pasien tidak perlu takut berlebihan mengenai prosedur ini karena tulang yang diambil sangat sedikit. Namun pada sebagian besar kasus, bone grafting ini tidak perlu dilakukan selama ketinggian tulang cukup untuk mendukung implan.
Berapa lama implan gigi dapat bertahan?
Tingkat keberhasilan implan gigi sebetulnya sangat tinggi, dan dapat bertahan hingga bertahun-tahun. Dari hasil penelitian dan pengalaman klinis didapati bahwa kesuksesan implan gigi jangka panjang sangat dipengaruhi oleh osseointegrasi material implan ke jaringan sekitar. Osseointegrasi dipengaruhi oleh banyak faktor di antaranya anatomi tulang, desain implan, prosedur pembedahan, umur dan jenis kelamin pasien, efek beban yang diterima implan, dan karakteristik permukaan implan. Pemeliharaan implan oleh pasien juga sangat mempengaruhi ketahanan dan kesuksesannya.
Keterampilan dan keahlian dokter gigi juga turut mempengaruhi keberhasilan perawatan. Perawatan ini tidak spesifik untuk salah satu bidang spesialisasi tertentu di bidang kedokteran gigi, namun umumnya dilakukan oleh dokter gigi spesialis periodonti, prosthodonti, bedah tulang atau kerja sama dalam tim. Meski demikian, cukup banyak dokter gigi umum yang mengikuti pengayaan ilmu mengenai implan gigi dan memiliki keahlian untuk melakukan perawatan tersebut. Dokter gigi akan memilih jenis, ukuran dan disain implan gigi yang tergantung pada lokasi pemasangan implan, dan bagaimana keadaan tulang rahang serta jenis gigi yang akan didukung oleh implan
Jumat, 23 Desember 2011
REMOVABLE PARTIAL DENTURE
PENGERTIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN
Didalam bidang kedokteran gigi istilah gigi tiruan/ dental prothetis meliputi
• Gigi tiruan sebagian lepasan/partial denture
• Gigi tiruan cekat/Fixed denture
• Gigi tiruan lengkap/Full denture
Definisi gigi tiruan sebagian
• Osborne (1925)
gigi tiruan sebagian adalah gigi tiruan yg menggantikan sebagian dari pada gigi asli yang hilang dan dapat dilepas sendiri oleh sang pasien dari mulutnya
• Applegate (1925)
gigi tiruan sebagian adlh suatu alat yg dapat dilepas menggantikan gigi asli yg hilang& memperoleh dukungan utama dr jaringan sadel dng suatu dukungan tambahan dr gigi asli yg masih tertinggal
• Mc.Cracken (1973)
suatu restorasi prostetic yn menggantikan gg asli yg hilang&bagian lain dr rahang yg tak bergg sebagian,mendapat dukungaan terutama dr jaringan dibawahnya & sebagian dr gg asli yg masih tertinggal dipakai sebagai gg pegangan /abutment
• Glossary of prosthodontics (1999)
GTS merupakan bag.prostodonsia yg menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang dng gigi tiruan&didukung oleh gigi, mukosa atau kombinasi gigi-mukosa yang dipasang&dilepas oleh pasien
Akibat kehilangan gigi
• Migrasi dan rotasi
Hilangnya kesinambungan lengkung gg dpt menyebabkan pergeseran yaitu miring atau berputarnya gg sehingga tdk kuat menahan beban misalnya beban pengunyahan,hal ini dpt merusak srtuktur periodontal dan gigi mudah karises
• Erupsi berlebih
Pada gigi yg tertinggal akan mengalami erupsi berlebih kearah daerah gigi yg hilang
• Penurunan energi kunyah
Terutama pada kehilangan gigi posterior
• Ganguan pada TMJ
Kehilangan gigi terutama pada posterior dpt menyebabkan berubahnya tomporo mandibul joint
• Terganggunya kebersihan mulut
Pada kehilangan gigi terdapat celah antar gigi sehingga makanan dapat masuk,lama lama menimbulkan plak dan akhirnya karises
• Beban berlebih pada jaringan pendukung
Kehilangan gigi,maka jumlah gigi akan berkurang dan menyebabkan berkurangnya daya tahan terhadap tekanan dan oleh karena itu jaringan pendukung bebannya menjadi bertambah,hal ini menyebabkan kerusakan membran priodontal yang pada akhirnya menyebabkan gigi-gigi tarsebut menjadi goyah
• Kelainan berbicara
Labio dental adlh huruf yg diucapkan antara lidah dng gigi dpn atas.apabila kehilangan gigi depan maka huruf F,V,PH tidak dapat terucap dng baik.demikian juga pd huruf linguo-dental
• Penampilan buruk
• Atrisi/gigi erosi
• Pd pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan dapat menimbulkan efek:
1.Peningkatan akumulasi plak
Kurangnya kebersihan pd pemakai GTSL maka plak mudah menempel dan dpt terjadi inflamasi pada jaringan periodontal kemudian terbentuk poket juga resorbsi tulang alveolar berlebihan
2.Trauma langsung
pada gigi yg digunakan sebagai gigi pendukung / abutment, pembuatan klamer yg terlalu menekan gigi pendukung tersebut dapat merusak email
3.Distribusi gaya kunyah
Gaya fungsional disalurkan oleh GTS ke jaringan yg berkontak&berada dibawahnya.Pada GTS hubungan gigi gaya ini diteruskan ke tulang alveolae melalui ligmen periodontal oleh karna itu disterbusi dapat merata
4.Permukaan okusal
• adanya kontak oklusi yg prematur mengakibatkan:
A.Difungsi otot kunyah&wajah,bila pasien berusaha menghindari kontak dng cara mengubah pola gerak kunyahnya
B.Terjadinya peradangan mukosa&resorbsi tulang bawahnya
C.Kerusakan pada gigi atau jaringan periodontal
• Untuk menetralisir efek akibat pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan maka:
A.Dokter gigi,harus dapat mendesain gigi tiruan tersebut dengan benar dan tepat
B.Tehniker,harus bekerja sesuai intruksi dari perintah dokternya
C.Pasien,harus dapat menjaga pemeliharaan gigi tiruan dengan benar terutama kebersihan
PEMBAGIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN
• Berdasarkan bahan yang dipakai untuk membuat
a.vulcanite denture -dibuat dari vulkanit
b.acrylic denture-dibuat dari akrilik
c.frame denture-dibuat dari logam
• Dilepas/tidak dapat dilepas
a.removable partil denture= GTS Lepasan
b.fixed denture/bridge= GTC
• Saat pemasangan
a.convesional-dipasang setelah gigi hilang
b.immediete-dipasang segera setelah gigi hilang / dicabut
• Jaringan pendukung
a.tooth borne-didukung oleh gigi
b.mucosa / tissue borne-didukung mukosa
c.mucosa and tooth-didukung gigi&mukosa
• Letak daerah tak bergigi / sadel
a.anterior tooth suported case
b.all tooth suported case
c.free and supotred case
• Memakai wing bagian bukal/labial atau tidak
A.open face:GTS yg dibuat tanpa gusi tiruan labial, gigi tiruan tsb dibuat apabila
1.keadaan prosessus aleolaris masih baik
2.biasa pada gigi anterior
3.pasien mempunyai lebar mulut terlalu lebar
B.close face:GTS yg dibuat gusi tiruan bagian labial, gigi tiruan tsb dibuat apabila
1.prosessus alveolaris telah mengalami absorbsi
2.perbaikan profil
TUJUAN/FUNGSI PEMBUATAN GTS ADALAH:
A.Mengembalikan fungsi estetik
Estetik adlh cab.dari filosofi yg berhubungan dng keindahan dlm alam.dasar2dr estetik adlh keindahan,keaslian,keharmonisan
Kosmetik adlh hny mementingkan keindahan sehingga kadang2berlebihan,tetapi kurang memikirkan keaslian dan keharmonisannya
dalam prosthodonsi yg perlu diperhatikanadlh estetik membuat gigi tiruan secara
1.Hygiene
2.Harmonis dengan gigi asli
3.Tidak boleh kelihatan palsu
B.Mengembalikan fungsi pengunyahan
Secara teori,apabila gigi posterior hilang menyebabkan pengunyahan kurang baik sehingga mengakibatkan pencernaan terganggu dan akhirnya timbul macam2 penyakit pencernaan
C.Mengembalikan fungsi bicara
Ada 2 golongan huruf yaitu:s
1.huruf hidup / vokal: A,I,U,E,O
2.huruf mati / kongsonan: B,C,D,F….dll
Alat bicara mempunyai 2 sifat:
1.sifat statis: gigi palatum
2. sifat dinamis: lidah,bibir,tali suara,mandibula
suara berawal dari laring-palatum-dan dibantu gigi gelligi shg terbentuk suara.Ruang resonansi berada dalam rongga mulut dan sinus maksilaris.
Didalam bidang kedokteran gigi istilah gigi tiruan/ dental prothetis meliputi
• Gigi tiruan sebagian lepasan/partial denture
• Gigi tiruan cekat/Fixed denture
• Gigi tiruan lengkap/Full denture
Definisi gigi tiruan sebagian
• Osborne (1925)
gigi tiruan sebagian adalah gigi tiruan yg menggantikan sebagian dari pada gigi asli yang hilang dan dapat dilepas sendiri oleh sang pasien dari mulutnya
• Applegate (1925)
gigi tiruan sebagian adlh suatu alat yg dapat dilepas menggantikan gigi asli yg hilang& memperoleh dukungan utama dr jaringan sadel dng suatu dukungan tambahan dr gigi asli yg masih tertinggal
• Mc.Cracken (1973)
suatu restorasi prostetic yn menggantikan gg asli yg hilang&bagian lain dr rahang yg tak bergg sebagian,mendapat dukungaan terutama dr jaringan dibawahnya & sebagian dr gg asli yg masih tertinggal dipakai sebagai gg pegangan /abutment
• Glossary of prosthodontics (1999)
GTS merupakan bag.prostodonsia yg menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang dng gigi tiruan&didukung oleh gigi, mukosa atau kombinasi gigi-mukosa yang dipasang&dilepas oleh pasien
Akibat kehilangan gigi
• Migrasi dan rotasi
Hilangnya kesinambungan lengkung gg dpt menyebabkan pergeseran yaitu miring atau berputarnya gg sehingga tdk kuat menahan beban misalnya beban pengunyahan,hal ini dpt merusak srtuktur periodontal dan gigi mudah karises
• Erupsi berlebih
Pada gigi yg tertinggal akan mengalami erupsi berlebih kearah daerah gigi yg hilang
• Penurunan energi kunyah
Terutama pada kehilangan gigi posterior
• Ganguan pada TMJ
Kehilangan gigi terutama pada posterior dpt menyebabkan berubahnya tomporo mandibul joint
• Terganggunya kebersihan mulut
Pada kehilangan gigi terdapat celah antar gigi sehingga makanan dapat masuk,lama lama menimbulkan plak dan akhirnya karises
• Beban berlebih pada jaringan pendukung
Kehilangan gigi,maka jumlah gigi akan berkurang dan menyebabkan berkurangnya daya tahan terhadap tekanan dan oleh karena itu jaringan pendukung bebannya menjadi bertambah,hal ini menyebabkan kerusakan membran priodontal yang pada akhirnya menyebabkan gigi-gigi tarsebut menjadi goyah
• Kelainan berbicara
Labio dental adlh huruf yg diucapkan antara lidah dng gigi dpn atas.apabila kehilangan gigi depan maka huruf F,V,PH tidak dapat terucap dng baik.demikian juga pd huruf linguo-dental
• Penampilan buruk
• Atrisi/gigi erosi
• Pd pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan dapat menimbulkan efek:
1.Peningkatan akumulasi plak
Kurangnya kebersihan pd pemakai GTSL maka plak mudah menempel dan dpt terjadi inflamasi pada jaringan periodontal kemudian terbentuk poket juga resorbsi tulang alveolar berlebihan
2.Trauma langsung
pada gigi yg digunakan sebagai gigi pendukung / abutment, pembuatan klamer yg terlalu menekan gigi pendukung tersebut dapat merusak email
3.Distribusi gaya kunyah
Gaya fungsional disalurkan oleh GTS ke jaringan yg berkontak&berada dibawahnya.Pada GTS hubungan gigi gaya ini diteruskan ke tulang alveolae melalui ligmen periodontal oleh karna itu disterbusi dapat merata
4.Permukaan okusal
• adanya kontak oklusi yg prematur mengakibatkan:
A.Difungsi otot kunyah&wajah,bila pasien berusaha menghindari kontak dng cara mengubah pola gerak kunyahnya
B.Terjadinya peradangan mukosa&resorbsi tulang bawahnya
C.Kerusakan pada gigi atau jaringan periodontal
• Untuk menetralisir efek akibat pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan maka:
A.Dokter gigi,harus dapat mendesain gigi tiruan tersebut dengan benar dan tepat
B.Tehniker,harus bekerja sesuai intruksi dari perintah dokternya
C.Pasien,harus dapat menjaga pemeliharaan gigi tiruan dengan benar terutama kebersihan
PEMBAGIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN
• Berdasarkan bahan yang dipakai untuk membuat
a.vulcanite denture -dibuat dari vulkanit
b.acrylic denture-dibuat dari akrilik
c.frame denture-dibuat dari logam
• Dilepas/tidak dapat dilepas
a.removable partil denture= GTS Lepasan
b.fixed denture/bridge= GTC
• Saat pemasangan
a.convesional-dipasang setelah gigi hilang
b.immediete-dipasang segera setelah gigi hilang / dicabut
• Jaringan pendukung
a.tooth borne-didukung oleh gigi
b.mucosa / tissue borne-didukung mukosa
c.mucosa and tooth-didukung gigi&mukosa
• Letak daerah tak bergigi / sadel
a.anterior tooth suported case
b.all tooth suported case
c.free and supotred case
• Memakai wing bagian bukal/labial atau tidak
A.open face:GTS yg dibuat tanpa gusi tiruan labial, gigi tiruan tsb dibuat apabila
1.keadaan prosessus aleolaris masih baik
2.biasa pada gigi anterior
3.pasien mempunyai lebar mulut terlalu lebar
B.close face:GTS yg dibuat gusi tiruan bagian labial, gigi tiruan tsb dibuat apabila
1.prosessus alveolaris telah mengalami absorbsi
2.perbaikan profil
TUJUAN/FUNGSI PEMBUATAN GTS ADALAH:
A.Mengembalikan fungsi estetik
Estetik adlh cab.dari filosofi yg berhubungan dng keindahan dlm alam.dasar2dr estetik adlh keindahan,keaslian,keharmonisan
Kosmetik adlh hny mementingkan keindahan sehingga kadang2berlebihan,tetapi kurang memikirkan keaslian dan keharmonisannya
dalam prosthodonsi yg perlu diperhatikanadlh estetik membuat gigi tiruan secara
1.Hygiene
2.Harmonis dengan gigi asli
3.Tidak boleh kelihatan palsu
B.Mengembalikan fungsi pengunyahan
Secara teori,apabila gigi posterior hilang menyebabkan pengunyahan kurang baik sehingga mengakibatkan pencernaan terganggu dan akhirnya timbul macam2 penyakit pencernaan
C.Mengembalikan fungsi bicara
Ada 2 golongan huruf yaitu:s
1.huruf hidup / vokal: A,I,U,E,O
2.huruf mati / kongsonan: B,C,D,F….dll
Alat bicara mempunyai 2 sifat:
1.sifat statis: gigi palatum
2. sifat dinamis: lidah,bibir,tali suara,mandibula
suara berawal dari laring-palatum-dan dibantu gigi gelligi shg terbentuk suara.Ruang resonansi berada dalam rongga mulut dan sinus maksilaris.
Jumat, 18 Februari 2011
DENTAL EMERGENCY
A. Latar Belakang
Dalam upaya memberikan pelayanan prima dan berorientasi pada kepentingan pasien, dokter gigi dan perawat gigi harus berkolaborasi dan bekerjasama secara harmonis, sesuai dengan kompetensi dan kewenangan masing-masing.
Kita sadari bersama bahwa baik dokter gigi maupun perawat gigi tidak dapat bekerja sendiri dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat, akan tetapi kedua profesi tersebut harus saling berhubungan dan berdampingan dalam team work yang solid sebagai MITRA KERJA.
Dalam melaksanakan pekerjaan rutin kita sebagai tenaga kesehatan gigi, kadang-kadang menemukan suatu kasus yang genting/waspada yang terjadi pada pasien. Dan memerlukan penanganan segera, khusunya kasus cidera di sekitar rongga mulut, shock anaphylactic, Syncope/pingsan, reaksi alergi, perdarahan pada tindakan pencabutan. Oleh karena itu diperlukan cara penatalaksanaan yang optimal, baik prosedur tindakan maupun pemberian obat-obatan yang secara cepat dan tepat dapat dilakukan di Puskesmas maupun Rumah Sakit
Untuk menjadi pendamping klinis yang baik dalam konteks pola kemitraan, perawat gigi harus memahami apa, bagaimana dan cara serta irama kerja dokter gigi dalam memberikan tindakan medis kepada pasien.
B. PENDAMPINGAN
Pendampingan dalam ilmu kedokteran gigi adalah perawatan/tindakan yang dilakukan oleh operator dan asisten secara bersamaan dalam suatu team work dalam rangka menghasilkan perawatan / tindakan kesehatan gigi yang berkualitas, efektif dan efisien.
C. KEGAWATDARURATAN
Kegawatdaruratan adalah suatu kejadian mendadak, tidak terduga serta tidak diharapkan, tetapi memerlukan penanganan segera secara cepat, tepat dan terarah
D. TUJUAN
Tujuan dilakukan pendampingan adalah
1. Mempersiapkan agar pasien berada dalam kondisi yang memungkinkan untuk dilakukan tindakan
2. Memperlancar proses tindakan
3. Memberikan rasa nyaman kepada pasien pada saat proses perawatan/tindakan berlangsung
4. Mengamankan pasien dari komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi akibat tindakan perawatan, dari yang ringan sampai denan yang berat
5. Mengurangi rasa tegang/ketegangan tubuh yang terjadi antara dokter gigi dan perawat gigi pada saat melaksanakan tindakan
6. Terorganisirnya persiapan dan pemakaian alat, bahan dan perlengkapan yang diperlukan
E. DASAR PEMIKIRAN
1. Kepmenkes RI Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006 tentang Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan gigi dan Mulut : Pengobatan tindakan penyembuhan penyakit khususnya pengobatan darurat sesuai standar pelayanan dan perawatan Pasca tindakan
2. Kepmenpan Nomor 22/Kep/M.PAN/4/2001 tentang jabatan Fungsional Perawat gigi dan Angka Kreditnya : Melaksanakan tugas sebagai asisten pelayanan medik gigi dan mulut dalam bidang spesialis non bedah, spesialis bedah, spesialis non bedah kompleks, dan spesialis bedah komplek
3. Kepmenkes RI Nomor : 1208/MENKES/SK/XI/2001 tentang petunjuk Tehnis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perawat Gigi:
a. Perawat gigi melakukan tugas sebagai asisten pelayanan medik dasar khusus adalah sebagai asisten dokter gigi yang melaksanakan tindakan medik dasar yang memerlukan sarana penunjang
b. Sebagai asisten dokter gigi spesialis bedah dalam melaksanakan tindakan medik yang mengubah struktur jaringan (invasif) termasuk sebagai instrumentator.
c. Sebagai asisten dokter gigi spesialis bedah dalam melaksanakan tindakan medik gigi dan mulut yang mengubah struktur jaringan (invasif) yang memerlukan sarana lain, melakukan penanganan secara kerjasama antara team.
F. MANAJEMEN PENGELOLAAN PASIEN
Manajemen pengelolaan pasien bedah preoperative dan post operative memegang peranan yang cukup penting dalam menunjang berhasilnya suatu operasi.
Manajemen pre-operative dilakukan mulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan khusus yang lain sampai dengan pasien masuk kamar operasi. Pada proses ini kadang-kadang ditemukan juga penyakit-penyakit yang oleh pasien tidak disadari, lebih-lebih untuk penyakit-penyakit yang berbahaya, oleh karena itu pemeriksaan fisik dengan cermat sangat penting untuk dilakukan.
Didalam usaha manajemen pengelolaan pasien perlu diperlukan ”team approach”, guna memperoleh suatu hasil yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan secara medik kolegal. Keberhasilan manajemen pengelolaan pasien sebelum operasi/tindakan perawatan merupakan sebagian jaminan dari berhasilnya suatu tindakan.
Manajemen post operative menitikberatkan pada kegiatan yang bersifat usaha-usaha pengembalian kondisi pasien seperti semula dalam waktu yang sesingkat mungkin. Sebab banyak faktor yang harus diperhatikan pada proses penyembuhan. Bukan saja pengobatan mungkin juga termasuk perbaikan kondisi.
Untuk itu dalam pengelolaan pasien diperlukan suatu kerja sama yang serasi dari berbagai ahli, baik medis maupun paremedis, sehingga tercipta suatu team work dibawah koordinasi tenaga ahli yang berkompeten.
G. KEGAWAT DARURATAN PADA KEADAAN UMUM
1. Syncope
Syncope merupakan keadaan yang relatif tidak berbahaya sebagai akibat reaksi psikis. Bisa takut, cemas, gelisah, mual,
Gejala dan Tanda
Lemah Pusing pucat yang tampak menonjol pada segitiga hidung dan bibir atas, kulit dinging dan basah, nadi cepat dan lemah, respirasi cepat, dangkalndan makin lama makin lambat, penglihatan kabur dan akhirnya kehilangan kesadaran.
Terapi
a. Letakan pasien pada posisi terlentang pada dental chair. Tenangkan pasien. Bila pasien sampai hilang kesadaran, letakkan pasien dengan kepala lebih rendah dari jantung, letakkan handuk basah dingin pada kening pasien
b. Rangsang pernafasan pasien dengan bahan merangsang seperti alkohol dan amoniak yang akan mempercepat kesadaran
c. Setelah sadar pasien diberi minum hangat sedikit demi sedikit.
d. Perlu dicatat tanda-tanda vital (Vital sign)Jika perlu beri 02
2. Reaksi Alergi Kulit dan Membran Mukosa
Reaksi ini terjadi dalam satu jam setelah kontak dengan substansi penyebab. Tapi biasanya reaksi ini timbul hanya beberapa detik atau menit saja. Reaksi yang cepat dan menakutkan sebagai reaksi antigen antibodi dan dapat terjadi pada oedem laring, glotis, epiglotis dan lidah yang dapat menutup jalan pernafasan terutama pada anak-anak.
Gejala dan tanda
Sesak nafas waktu respirasi, terasa adanya benda pada tenggorokan, susah menelan dan sianosis
Terapi :
a. Letakan pasien dengan posisi terlentang dan berikan 02
b. Perawat gigi menghubungi dokter umum atau THT, Dokter gigi dapat memberikan suntikan epinefrin 1 : 1000 sebanyak 0,3-0,5 ml pada ventral lidah dan diikuti dengan injeksi antihistamin 25-50 dipenhidramin chloride dan kortikostiroid 40 mg methylprednisolon intra lingual
c. Bersiap-siap untuk memberikan bantuan nafas buatan atau penanganan darurat lain untuk kelainan jalan nafas
3. Anaphilactic Shock ;
Tanda dan Gejala
Terjadi kolaps vaskuler parifer, terjadinya penurunan tekanan darah dengan cepat, kecil, wajah pucat. Pasien sesak nafas, gelisah kemudian tidak sadar
Terapi :
a. Letakkan pasien dengn posisi miring di lantai karena pasien sering muntah
b. Perawat gigi dapat menelepon dokter umum terdekat. Sambil menunggu pasien diawasi jalan nafas, raba nadi, bila tidak teraba tekan dada sebelah kiri untuk merangsang jantung berdenyut kembali. Kemudian lakukan pernafasan buatan
c. Bila nadi teraba masih lemah, dokter gigi dapat menginjeksi Vasopressor seperti pada tahap penanganan reaksi alergi.
4. TINDAKAN VENTILASI BUATAN
a. Mouth to mouth technique
Pasien direbahkan di lantai, kepala disejajarkan satu tangan operator diletakkan dibawah leher dan satu lagi diletakkan pada kening, dengan posisi kepala sedemikian rupa sehingga mulut pasien akan tyerbuka dengan sendirinya. Hidung pasien dipijat agar tidak ada udara yang keluar dari hidung. Operator mengambil nafas kemudian hembuskan ke dalam mulut pasien sambil memperhatikan dada pasien yang mengembang. Kemudian operator mengambil nafas lagi dan melakukan tindakan seperti tindakan pertama sebanyak 12 kali per menit. Untuk anak-anak peniupan dilakukan 20-30 kali permenit dan tiupan tidak boleh terlalu keras.
b. Mouth to nose technique
Pasien berada pada posisi sama denga mouth to mouth technique. Tangan operator menutup mulut pasien dan udara pernafasan operator ke hidung pasien, hembusan harus lebih keras dari pada hembusan ke mulut. Kemudian mulut pasien dibuka ketika ada tanda-tanda pasien akan mengeluarkan udara.
5. PRINSIP DASAR DENTAL EMERGENCY :
1. Mendudukan pasien dengan posisi terlentang
2. Membuka jalan nafas
3. Melihat/mengecek ada/tidaknya pernafasan yang spontan
4. Mempersiapkan tabung oksigen
5. Memonitor tanda-tanda vital
6. Menyiapkan untuk membantu perawatan darurat selanjutnya
H. KEGAWATDARURATAN PADA KEADAAN LOKAL
1. Perdarahan
Lukanya pembuluh darah akibat rusaknya dinding pembuluh darah.
Penanggulangan Perdarahan Secara Lokal
a. Penekanan lokal
Penekanan lokal meliputi penekanan secara langsung pada tempat perdarahan dan penekanan tidak langsung misalnya dengan menekan pembuluh darah utama yang mengalirkan darah ke luka
b. Kompres dingin
Dingin berefek kontraksi pembuluh darah, sehingga dapat mengontrol perdarahan, juga mengurangi atau menghambat inflamasi. Penggunaan kompres dingin harus berulang dan tidak melebihi 20 menit
c. Penjepitan/penjahitan
d. Obat Vasokonstriksi/ injeksi epinefrin
e. Elektro Koagulasi : akan menggumpalkan darah dan protein
2. Terbukanya sinus maksilaris karena ekstraksi gigi atas (P1.M1,M2)
Gejala
a. Waktu ektraksi gigi diatas pada apex terdapat tulang alveolus yang ikut melekat dan secara inspeksi terdapat lubang besar.
b. Keluarnya darah dari socket gigidisertai gelembung udara, karena adanya udara dari rongga hidung yang mengalir melewati perforasi tersebut masuk ke ronggga mulut
c. Kemungkinan darah dari ekstraksi masuk ke rongga hidung.
d. Pada perforasi yang besar, pasien mengeluh pada waktu minum cairan masuk kedalam hidung dan adanya udara ke dalam mulut.
Terapi
Untuk menghindari infeksi dari sinus maksilaris, maka socket bekas pencabutan gigi tidak boleh diirigasi, karena menyebabkan kotoran dari rongga mulut terdorong masuk ke dalam rongga hidung. Pada Socket diisi Iodorm tampon atau alvogyl kurang lebih 2/3 dari tepi gusi. Setiap hari tampon tersebut diganti sampai 3-4 hari.
I. SIKAP PADA PENANGANAN GAWAT DARURAT
Sikap dokter gigi dan perawat gigi pada saat memberikan pertolongan pada keadaan gawat darurat dalam upaya menyelamatkan jiwa pasien, harus :
1. Bersikap tenang
2. Tidak panik
3. Bekerja sistematik
4. Cermat
5. Berani
6. Tepat
7. Jeli
J. PRINSIP DASAR PENDAMPINGAN
Prinsip Dasar pada tindakan dental emergency adalah penanganan pasien secara cepat, tepat dan terarah sehingga jiwa pasien semaksimal mungkin dapat diselamatkan. Untuk itu prinsip-prinspi dasar dalam proses pendampingan adalah
1. Pasien diberi tindakan/perawatan secara cepat tepat dan tingkat kenyamanan maksimum
2. Tersedianya alat dan bahan/obat guna memperlancar prosedur pertolongan
3. Tersedianya tempat yang cukup untuk melaksanakan pertolongan terhadap pasien.
4. Posisi antara pemberi pertolongan dengan pendamping harus berada pada posisi kolaborasi/posisi silang/posisi saling melengkapi sehingga antara pemberi pertolongan dengan pendamping dapat bekerja secara maksimal dan nyaman.
5. Cross Infection Control.
ANESTESI LOKAL PADA GIGI
Pengertian
• obat yang mengahambat hantaran saraf bila dikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup (Ganiswarna, 1995))
• obat yang menyebabkan anestesia, mati rasa, melumpuhkan ujung saraf sensorik atau serabut saraf pada tempat pemberian obat (Kamus saku Kedokteran Dorland, 1998)
Indikasi:
• Menghilangkan rasa sakit pada gigi dan jaringan pendukung
• Sedikit perubahan dari fisiologi normal pada pasien lemah
• Insidensi morbiditas rendah
• Pasien pulang tanpa pengantar
• Tidak perlu tambahan tenaga terlatih
• Teknik tidak sukar dilakukan
• Persentase kegagalan kecil
• Pasien tidak perlu berpuasa
Kontra Indikasi:
• Pasien menolak / takut/ khawatir
• Infeksi
• Di bawah umur
• Alergi
• Bedah mulut besar
• Penderita gangguan mental
• Anomali lain
Faktor-faktor pemilihan anestesi:
• Area yang dianestesi
• Durasi
• Kedalaman
• Adanya infeksi
• Kondisi pasien
• Umur pasien
• hemostatistika
Anestesi Lokal di Kedokteran Gigi
1. Ester
2. Amida
3. Hidroksi
ASPEK FARMAKODINAMIK
Cara Kerja
Proses eksitasi pada membran saraf dapat dicegah dengan beberapa cara. Agen anestesi lokal bergabung dengan konduksi saraf dengan menurunkan tingkat kenaikan dari fase depolarisasi agen potensial. Membran potensial tidak aktif tidak terpengaruh. Agen anestesi lokal bergabung dengan fase depolarisasi dengan mengurangi pemasukan ion sodium. Potassium efflux, pada sisi lain,tidak begitu dipengaruhi, yang menjelaskan kurangnya perubahan potensial tidak aktif. Urutan kejadian sebagai berikut : penurunan pada membran sel permeabilitas sodium memerlukan sebuah penurunan pada tingkat fase depolarisasi. Ambang potensial kritis tidak tercapai, dan tidak ada aksi potensial yang berhenti. Oleh sebab itu , tidak ada konduksi.
Potensi Intrinsik
Konsentrasi minimum dari agen anestesi lokal diperlukan untuk menurunkan aksi potensial saraf dengan setengah dari amplitudonya dalam 5 menit diambil dari pengukuran potensi intrinsik dari agen. Procain adalah agen yang berpotensi paling rendah yang digunakan dalam praktek kedokteran gigi. Mepivacain, prilocain dan lidocain secara berturut-turut 2,3 dan 4 kali potensinya dibanding procain.
Permulaan blokade
Permulaan blok saraf hampir sama untuk mepivacain, prilocain dan lidocain, tapi procain butuh waktu lebih lama. Sifat fisiko-kemikal dari agen kemungkinan dapat berjalan. Agen dengan kelarutan lipid yang tinggi dan pKa yang rendah bekerja lebih cepat. Pada pH fisiologis saraf, bentuk dasar agen dijelaskan diatas secara menonjol. Bentuk ini menembus jaringan penyambung penghalang untuk mencapai serat saraf dan kapasitas untuk menembus ini tergantung pada kelarutan lipid dari agen.
Tempat kerja
Membran akson adalah tempat kerja dari agen anestesi lokal. Ini kemungkinan besar karena agen berinteraksi dengan tempat reseptor spesifik pada membran. Kemungkinan pada keadaan sekitar kanal sodium pada permukaan internal dan eksternal dari membran saraf.Anestesi lokal secara klinis hanya mempengaruhi tempat reseptor internal.
Sodium flux dapat juga terhalangi oleh mekanisme spesifik yang kurang. Age anestesi dengan kelarutan lipid yang tinggi dapat menembus kandungan lipid dari membran sel, dan dapat merubah struktur atau fungsi membran sehingga perjalanan ion terganggu.
Bentuk kerja
Pada prakteknya diklinik mengunakan agen asnestesi lokal yang berbentuk larutan sebagai freebase dan sebagai kation bermuatan positif(BH+ ). Keseimbanan dari dua bentuk ini ditentukan oleh pH larutan dan pKa agen anestesi. Yang terakhir adalah sebuah konstanta,mencirikan keseimbangan dari beberapa senyawa. Ketika ph dan pKa memiliki nilai yang sama, kedua bentuk(BH+ ),terdapat pada larutan dengan jumlah yang sama. Proposi relatif dari freebase dan kation bermuatan sangant tergantung pada pH larutan. Freebase menembus membran biologis dengan sangat mudah dan karena itu bentuk ini menembus jaringan penyambung untuk mencapai akson. Keseimbangan anatara base dan kation dibentuk kembali pada mmbran saraf, dan kation terikat pada reseptor mengakibatkan blok kondusi.
Lamanya blokade
Anestesi lokal yang diunakan pada kedokteran gigi biasanya memiliki durasi kerja yang pendek, terutama setelah metode infiltrasi dan jika agen fasokontrriktor tidak di tambahkan. Lamanya tergantung pada konsentrasi bentuk kationik sekitar akson dan konsentrasinya tergantung sebaliknya , kapsitas difusi dari agen anestesi dan tingkat eliminasi agen. Elimina-tion adalah akibat dari difusi pasif dari agen sepanjang konsentrasi yang tinggi dari saraf menuju ruang ekstrafasikular, dan penyerapan ke dalam pembuluh darah pada bagian dalam dan sekitar saraf.
Anestesi Lokal Pada Kedokteran Gigi Anak
Penggunaan anestesi lokal untuk mengontrol rasa sakit sangat penting selama perawatan gigi. Anestesi lokal juga memungkinkan diperolehnya kerjasama yang baik antara pasien dan dokter gigi, menciptakan kepercayaan dan meningkatkan sikap yang positif. Teknik pemberian anestesi lokal pada anak tidak jauh berbeda dengan orang dewasa. Namun, pada anak ada hal yang perlu diperhatikan yaitu variasi anatomi tulang yang jauh berbeda dengan orang dewasa, teknik, dan obat yang digunakan harus disesuaikan dengan berat badan. Umunmya di klinik gigi hanya diberikan anestesi lokal saja yaitu topikal, infiltrasi, blok, dan intraligamen. Namun, komplikasi yang terjadi pada pemberian anestesi tetap ada, baik secara lokal maupun sistemik. Hal ini disebabkan oleh teknik pemberian yang salah atau kurang hati-hati, anestetik lokal dan kesalahan pasien. Operator harus trampil menguasai teknik penyuntikan yang tepat dan menangani masalah-masalah yang terjadi selama dan setelah pemberian anestesi, sehingga dapat mengurangi rasa sakit pada anak. Selain itu, keadaan anak selama dalam pengaruh anestesi harus tetap selalu diperhatikan dan diawasi.
• obat yang mengahambat hantaran saraf bila dikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup (Ganiswarna, 1995))
• obat yang menyebabkan anestesia, mati rasa, melumpuhkan ujung saraf sensorik atau serabut saraf pada tempat pemberian obat (Kamus saku Kedokteran Dorland, 1998)
Indikasi:
• Menghilangkan rasa sakit pada gigi dan jaringan pendukung
• Sedikit perubahan dari fisiologi normal pada pasien lemah
• Insidensi morbiditas rendah
• Pasien pulang tanpa pengantar
• Tidak perlu tambahan tenaga terlatih
• Teknik tidak sukar dilakukan
• Persentase kegagalan kecil
• Pasien tidak perlu berpuasa
Kontra Indikasi:
• Pasien menolak / takut/ khawatir
• Infeksi
• Di bawah umur
• Alergi
• Bedah mulut besar
• Penderita gangguan mental
• Anomali lain
Faktor-faktor pemilihan anestesi:
• Area yang dianestesi
• Durasi
• Kedalaman
• Adanya infeksi
• Kondisi pasien
• Umur pasien
• hemostatistika
Anestesi Lokal di Kedokteran Gigi
1. Ester
2. Amida
3. Hidroksi
ASPEK FARMAKODINAMIK
Cara Kerja
Proses eksitasi pada membran saraf dapat dicegah dengan beberapa cara. Agen anestesi lokal bergabung dengan konduksi saraf dengan menurunkan tingkat kenaikan dari fase depolarisasi agen potensial. Membran potensial tidak aktif tidak terpengaruh. Agen anestesi lokal bergabung dengan fase depolarisasi dengan mengurangi pemasukan ion sodium. Potassium efflux, pada sisi lain,tidak begitu dipengaruhi, yang menjelaskan kurangnya perubahan potensial tidak aktif. Urutan kejadian sebagai berikut : penurunan pada membran sel permeabilitas sodium memerlukan sebuah penurunan pada tingkat fase depolarisasi. Ambang potensial kritis tidak tercapai, dan tidak ada aksi potensial yang berhenti. Oleh sebab itu , tidak ada konduksi.
Potensi Intrinsik
Konsentrasi minimum dari agen anestesi lokal diperlukan untuk menurunkan aksi potensial saraf dengan setengah dari amplitudonya dalam 5 menit diambil dari pengukuran potensi intrinsik dari agen. Procain adalah agen yang berpotensi paling rendah yang digunakan dalam praktek kedokteran gigi. Mepivacain, prilocain dan lidocain secara berturut-turut 2,3 dan 4 kali potensinya dibanding procain.
Permulaan blokade
Permulaan blok saraf hampir sama untuk mepivacain, prilocain dan lidocain, tapi procain butuh waktu lebih lama. Sifat fisiko-kemikal dari agen kemungkinan dapat berjalan. Agen dengan kelarutan lipid yang tinggi dan pKa yang rendah bekerja lebih cepat. Pada pH fisiologis saraf, bentuk dasar agen dijelaskan diatas secara menonjol. Bentuk ini menembus jaringan penyambung penghalang untuk mencapai serat saraf dan kapasitas untuk menembus ini tergantung pada kelarutan lipid dari agen.
Tempat kerja
Membran akson adalah tempat kerja dari agen anestesi lokal. Ini kemungkinan besar karena agen berinteraksi dengan tempat reseptor spesifik pada membran. Kemungkinan pada keadaan sekitar kanal sodium pada permukaan internal dan eksternal dari membran saraf.Anestesi lokal secara klinis hanya mempengaruhi tempat reseptor internal.
Sodium flux dapat juga terhalangi oleh mekanisme spesifik yang kurang. Age anestesi dengan kelarutan lipid yang tinggi dapat menembus kandungan lipid dari membran sel, dan dapat merubah struktur atau fungsi membran sehingga perjalanan ion terganggu.
Bentuk kerja
Pada prakteknya diklinik mengunakan agen asnestesi lokal yang berbentuk larutan sebagai freebase dan sebagai kation bermuatan positif(BH+ ). Keseimbanan dari dua bentuk ini ditentukan oleh pH larutan dan pKa agen anestesi. Yang terakhir adalah sebuah konstanta,mencirikan keseimbangan dari beberapa senyawa. Ketika ph dan pKa memiliki nilai yang sama, kedua bentuk(BH+ ),terdapat pada larutan dengan jumlah yang sama. Proposi relatif dari freebase dan kation bermuatan sangant tergantung pada pH larutan. Freebase menembus membran biologis dengan sangat mudah dan karena itu bentuk ini menembus jaringan penyambung untuk mencapai akson. Keseimbangan anatara base dan kation dibentuk kembali pada mmbran saraf, dan kation terikat pada reseptor mengakibatkan blok kondusi.
Lamanya blokade
Anestesi lokal yang diunakan pada kedokteran gigi biasanya memiliki durasi kerja yang pendek, terutama setelah metode infiltrasi dan jika agen fasokontrriktor tidak di tambahkan. Lamanya tergantung pada konsentrasi bentuk kationik sekitar akson dan konsentrasinya tergantung sebaliknya , kapsitas difusi dari agen anestesi dan tingkat eliminasi agen. Elimina-tion adalah akibat dari difusi pasif dari agen sepanjang konsentrasi yang tinggi dari saraf menuju ruang ekstrafasikular, dan penyerapan ke dalam pembuluh darah pada bagian dalam dan sekitar saraf.
Anestesi Lokal Pada Kedokteran Gigi Anak
Penggunaan anestesi lokal untuk mengontrol rasa sakit sangat penting selama perawatan gigi. Anestesi lokal juga memungkinkan diperolehnya kerjasama yang baik antara pasien dan dokter gigi, menciptakan kepercayaan dan meningkatkan sikap yang positif. Teknik pemberian anestesi lokal pada anak tidak jauh berbeda dengan orang dewasa. Namun, pada anak ada hal yang perlu diperhatikan yaitu variasi anatomi tulang yang jauh berbeda dengan orang dewasa, teknik, dan obat yang digunakan harus disesuaikan dengan berat badan. Umunmya di klinik gigi hanya diberikan anestesi lokal saja yaitu topikal, infiltrasi, blok, dan intraligamen. Namun, komplikasi yang terjadi pada pemberian anestesi tetap ada, baik secara lokal maupun sistemik. Hal ini disebabkan oleh teknik pemberian yang salah atau kurang hati-hati, anestetik lokal dan kesalahan pasien. Operator harus trampil menguasai teknik penyuntikan yang tepat dan menangani masalah-masalah yang terjadi selama dan setelah pemberian anestesi, sehingga dapat mengurangi rasa sakit pada anak. Selain itu, keadaan anak selama dalam pengaruh anestesi harus tetap selalu diperhatikan dan diawasi.
HEMOGLOBIN
Hemoglobin (kependekan: Hb) merupakan molekul protin di dalam sel darah merah yang bergabung dengan oksigen dan karbon dioksidauntuk diangkut melalui sistem peredaran darah ke tisu-tisu dalam badan. ion besi dalam bentuk Fe+2 dalam hemoglobin memberikan warna merah pada darah. Dalam keadaan normal 100 ml darah mengandungi 15 gram hemoglobin yang mampu mengangkut 0.03 gram oksigen.
Terdapat beberapa cara bagi mengukur kandungan hemoglobin dalam darah, kebanyakannya dilakukan secara automatik oleh mesin yang direka khusus untuk membuat beberapa ujian terhadap darah. Di dalam mesin ini, sel darah merah diceraikan untuk mengasingkan hemoglobin dalam bentuk larutan. Hemoglobin yang terbebas ini dicampur dengan bahan kimia yang mengandungi cyanide yang mengikat kuat dengan molekul hemoglobin untuk membentuk cyanmethemoglobin. Dengan menyinarkan cahaya melalui larutan cyanmethemoglobin dan mengukur jumlah cahaya yang diserap (khususnya bagi gelombang antara 540 nanometer), jumlah hemoglobin dapat ditentukan.
Aras hemoglobin biasanya ditentukan sebagai jumlah hemoglobin dalam gram (gm) bagi setiap dekaliter (100 mililiter). Aras hemoglobin normal bergantung kepada usia, awal remaja, dan jantina seseorang itu. Aras normal adalah :-
1. Baru lahir : 17-22 gm/dl
2. Usia seminggu : 15-20 gm/dl
3. Usia sebulan : 11-15gm/dl
4. Kanak-kanak: 11-13 gm/dl
5. Lelaki dewasa: 14-18 gm/dl
6. Wanita dewasa: 12-16 gm/dl
7. Lelaki separuh usia: 12.4-14.9 gm/dl
8. Wanita separuh usia: 11.7-13.8 gm/dl
Paras hemoglobin yang rendah merupakan satu keadaan yang dikenali sebagai anemik. Terdapat beberapa sebab berlakunya anemia. Sebab utama biasanya kehilangan darah (kecederaan teruk, pembedahan, pendarahan kanser kolon), kekurangan vitamin (besi, vitamin B12, folate), masalah sum-sum tulang (penggantian sum-sum tulang oleh barah, pemendaman oleh rawatan dadah chemotherapy, kegagalan buah pinggang (ginjal)), dan hemoglobin tidak normal (anemia sel sabit).
Paras hemoglobin yang tinggi pula terdapat dikalangan mereka yang tinggal di kawasan tanah tinggi dan perokok. Pendehidratan menghasilkan kadar hemoglobin tinggi palsu yang hilang apabila kandungan air bertambah. Sebab lain adalah penyakit paru-paru, sesetengah ketumbuhan, masalah sum-sum yang dikenali sebagai polycythemia rubra vera, dan penyalahgunaan hormon erythropoietin (Epogen) oleh ahli sukan bagi tujuan meningkatkan prestasi dalam acara sukan masing-masing.
[sunting]Struktur
Struktur molekul heme
Molekul hemoglobin manusia terbina daripada empat subunit protein berbentuk globul (iaitu hampir berbentuk sfera). Oleh sebab satu subunit dapat membawa satu molekul oksigen, maka secara efektifnya setiap molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen. Setiap subunit pula terdiri daripada satu rantai polipeptida yang mengikat kuat sebuah molekul lain, dipanggil heme.
Struktur heme adalah lebih kurang sama dengan klorofil. Ia terdiri daripada satu molekul bukan protein berbentuk cincin yang dinamai porphyrin, dan satu atom besi (Fe) yang terletak di tengah-tengah molekul porphyrin tadi. Di sinilah oksigen akan diikat semasa darah melalui peparu.
Terdapat dua keadaan pengoksidaan atom Fe iaitu +2 dan +3 (ion Fe2+ dan Fe3+ masing-masing). Hemoglobin dalam keadan normal membawa ion Fe2+, tetapi adakalanya ion ini dioksidakan kepada Fe3+. Hemoglobin yang membawa ion Fe3+ dipanggil methemoglobin. Methemoglobin tidak mampu mengikat oksigen, jadi ion Fe3+ ini perlu diturunkan kepada Fe2+. Proses ini memerlukan NADH, iaitu sebuah koenzim pembawa hidrogen, dan dimangkin oleh enzimNADH cytochrome b5 reductase
Terdapat beberapa jenis hemoglobin. Dalam darah manusia dewasa, hemoglobin yang paling banyak ialah hemoglobin A (HbA), yang terdiri daripada dua subunit α dan dua subunit β. Konfigurasi ini dinamai α2β2. Setiap subunit terdiri daripada 141 dan 146 molekul asid amino masing-masing.
Oksihemoglobin terbentuk apabila molekul oksigen diikat kepada hemoglobin. Proses ini berlaku di kapilari darah di dalam peparu. Oksihemogloin berwarna merah terang. Setelah oksigen digunakan oleh tubuh, hemoglobin dipanggil deoksihemoglobin. Ia berwarna merah gelap.
Apa artinya bila kadar hemoglobin rendah?
Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia. Ada banyak penyebab anemia diantaranya yang paling sering adalah perdarahan, kurang gizi, gangguan sumsum tulang, pengobatan kemoterapi dan abnormalitas hemoglobin bawaan.
Apa artinya bila kadar hemoglobin tinggi?
Kadar hemoglobin yang tinggi dapat dijumpai pada orang yang tinggal di daerah dataran tinggi dan perokok. Beberapa penyakit seperti radang paru paru, tumor dan gangguan sumsum tulang juga bisa meningkatkan kadar hemoglobin
2. Hematokrit
Hematokrit (Ht) adalah angka yang menunjukkan persentasi zat padat dalam darah terhadap cairan darah. Dengan demikian, bila terjadi perembesan cairan darah keluar pembuluh darah, sementara bagian padatnya tetap dalam pembuluh darah, akan terjadi peningkatan kadar hematokrit.
Jadi, berkurangnya cairan membuat persentasi zat padat darah terhadap cairannya naik sehingga kadar hematokritnya juga meningkat. Biasanya kadar hematokrit normal berkisar antara 3 kali nilai Hb.
3. Trombosit
Trombosit adalah bagian terkecil dari unsur selular sumsum tulang dan sangat penting perananya dalam hemostatis dan pembekuan. Kira-kira sepertga dari trombosit berada dalam limpa sebagai sumber cadangan sisanya berada dalam sirkulasi. Dalam kondisi normal trombosit berjumlah antara 150.000-400000/mm3
4. Leukosit
Leukosit sel darah yang mengandung inti, disebut juga sel darah putih. Lima jenis sel darah putih yang telah diidentifikasi dalam darah perifer adalah :
• Neutrofil (50 % – 75 % SDP total)
• Eosinofil (1 % – 2 %)
• Basofil (0,5 % – 1 %)
• Monosit (6 %)
• Limfosit (25 % – 33 %)
Batas normal leukosit dalam darah berkisar antara 5.000 – 10.000/mm3.
Hematopoiesis merupakan proses pembentukan komponen sel darah, dimana terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak.
Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipatgandaan jumlah sel, dari satu sel hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah. Maturasi merupakan proses pematangan sel darah, sedangkan diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda.
Proses yang terjadi bisa lebih jelas dilihat melalui gambar di bawah ini :
Hematopoiesis pada manusia terdiri atas beberapa periode :
1. Mesoblastik
Dari embrio umur 2 – 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang dihasilkan adalah HbG1, HbG2, dan Hb Portland.
2. Hepatik
Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati Sedangkan pada limpa terjadi pada umur 12 minggu dengan produksi yang lebih sedikit dari hati. Disini menghasilkan Hb.
3. Mieloid
Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu terjadi di dalam sumsum tulang, kelenjar limfonodi, dan timus. Di sumsum tulang, hematopoiesis berlangsung seumur hidup terutama menghasilkan HbA, granulosit, dan trombosit. Pada kelenjar limfonodi terutama sel-sel limfosit, sedangkan pada timus yaitu limfosit, terutama limfosit T.
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan sel darah di antaranya adalah asam amino, vitamin, mineral, hormone, ketersediaan oksigen, transfusi darah, dan faktor- faktor perangsang hematopoietik.
Kamis, 17 Februari 2011
sistem imun
SISTEM IMUN
Sistem Imun : membrane pertahanan tubuh
1. 1. Pertahanan tubuh tidak spesifik
1. Eksternal
• Kulit
Fungsi:
a. sebagai pelindung dari mikroorganisme yang merugikan
b. Menghasilkan suatu protein (keratin) sehingga sulit didekomposisi oleh bakteri/mikroorganisme
c. Menghasilkan keringat & minyak yang memberikan suasana asam pada kulit
• Membran mukosa -> membrane penghasil lendir
-> lapisan mukosa terdapat pada aluran pernafasan, pencernaan,n ekskresi, dan reproduksi.
Fungsi : mencegah masuknya mikroba asing yang berbahaya
Selain kulit dan membrane mukosa, terdapat juga mikroorganisme yang secara alami menempati bagian tubuh kita. Mik,organisme ini disebutmikroflora/normal
1. Internal
• Fagositosis
è mekanisme penelanan benda asing/mikroba oleh sel darah putih seperti netrofil, monosit, makrofag, dan eosinofil.
• Respon peradangan/Imflamasi
• Senyawa antimikron
è Sel – sel tertentu pada tubuh mampu menghasilkan suatu senyawa, khususnya protein yang berfungsi sebgai pertahanan tubuh tidak spesifik.
è Cara kerja protein anti mikroba u/ menghanycurkan sel – sel mikroba yang masuk dan menghambat mikroba asing tersebut untuk bereproduksi/bertambah banyak.
è Macam :
- protein komplomen :
Fungsi : a. menghasilkan opsonin : pelancar fagositosis olh limfosit
b. menghasilkan kemotoksin : menarik sel darah putih
c. menghasilkan kinin : meningkatkan permeabilitas pembuluh darah
d. berperan dalam proses penghancuran dinding se lasing
e. menstimulasi sel darah putih untuk aktif
- interferon : senyawa kimia yg dihasilkan makrofag (hny pda virus)
1. 2. Pertahanan tubuh spesifik/system imun
è Disebut juga dengan system kekebalan, Respon ini meliputi produksi protein pertahanan tubuh spesifik hyang disebut antibody, dengan agenlimfosit
è Limfosit ditemukan di :
-sum sum tulang – limfa
-pusat limfatik – tonsil
- kelenjar ludah – persendian
* Membran Limfosit : Limfosit -> Limfosit B dan Limfosit T
* Antibodi
Fungsi : untuk menetralkan/menghancurkan antigen yang masuk ke tubuh
Jenis Antibodi :
Immunoglobulin M, E, G, A, D (Ig)
LIMFOSIT B
è dibuat di sum-sum tulang. Jumlah L.B = 25% dri limfosit tubuh
è Macam Limfosit B
1. Sel B plasma
Fungsi : menghasilkan antibody yang sifatnya spesifik dengan sangat cepat. Hidup selama 4-5 hari.
1. Sel B memori
Fungsi : untuk mengingat suatu antigen yang spesifik sel B memori bereaksi cepa jika ada infeksi, sel B memori cepat bereaksi jika ada infeksi
1. Sel B pembelah
è Macam repson Imun
1. Respon imun primer
2. Respon imun sekunder
LIMFOSIT T
è dibuat di sum – sum tulang dan matang di kelenjar Thymus.
Macam Limfosit T :
1. Sel T helper/T pembantu
Fungsi :
1. membantu/mengontrol system imun spesifik
2. Menstimulasi sel B untuk membelah dan meproduksi antibody
3. Mengaktivasi dua jenis sel T lainnya
4. Mengaktivasi makrofag untuk bersiap memfagositosis
1. Sel T Killer/T pembunuh/T sitotoksik
Fungsi : menyerang sel tubuh yang terinfeksi dan sel pathogen yang relative besar secara langsung
1. Sel T suppressor/T penekan
Fungsi : menurunkan/menghentikan respon imun
Jenis antibody :
No Nama Ciri – Ciri Fungsi
1 Ig G - Berukuran kecil
- Terbentuk 2-3 bulan setelah infksi
- Terdapat selama bertahun – tahun Antibakteri, antivirus, antitoksin, melindungi janin & bayi
2 Ig A - Terdapat di ASI, seperti Ig G Melindungi selaput mukosa (hidung, mata, paru – paru, usus)
3 Ig M - terdapat di darah, getah bening
dan permukaan sel B
- antibody pertama yg dibentuk
tubuh jika ada infeksi (bakteri) Garis depan terhadap bakteri
4 Ig D - Terdapat di darah, getah bening,
dan permukaan sel B Merangsang pembentukan antibody oleh sel plasma, membantu sel T menangkap antigen
5 Ig E - beredar di darah
- terlibat dalam reaksi alergi &
respon infeksi parasit -
VAKSINASI
Sumber Vaksinasi :
• Mikroorganisme mematikan yang dimatikan.
• Strain hidup yg tidak mematikan (BCG -> TBC atau V.Sabin -> poliomielitis)
• Toksin yg dimodifikasi (v. difteri dan tetanus)
• Antigen hasil isolasi (v. influenza)
Macam kekebalan tubuh :
1. a. Kekebalan tubuh aktif :
è kekebalan akibat limfosit diaktifkan antigen dr patogen
1. Kekebalan tubuh aktif alami
- Proses aktivasi limfosit alami
1. Kekebalan tubuh aktif buatan
- Proses aktivasi limfosit dibantu oleh injeksi antigen (vaksinasi)
1. b. Kekebalan tubuh pasif :
è kekebalan tubuh sementara
1. Kekebalan tubuh pasif alami
- antibody dari ibu ke bayi melalui ASI
1. Kekebalan tubuh pasif buatan
- antibody individu disuntikkan ke individu lain sebagai serum.
Macam Imunisasi
1. BCG : untuk mencegah TBC
2. DDT : untuk mencegah difteri, pertusis, tetanus
3. TT : untuk mencegah tetanus
4. Campak
5. MMR : untuk mencegah campak, gondongan, rubella/campak Jerman
6. HiB : untuk mencegah meningitis, dan pneumonia
7. Polio
Gangguan pada Imunitas
1. AIDS
à Virus HIV menyerang sel T pembantu, sehingga system pertahanan tidak mengenali musuh. Meski antibody dihasilkan, antibody tidak efektif.
1. Autoimun
à penyakit yang muncul disebabkan sel atau jaringan tubuh dikenali sebagai benda asing (antigen) sehingga diserang oleh sel T
à Contoh : Lupus, Artritis reumatoid, demam rematik, diabetes, anemia pernisiosa
1. Alergi
à yaitu suatu reaksi antigen – antibody yang terjadi pada individu tertentu. Seseorang kelebihan IgE, sehingga produksi histamine meningkat.
sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme.
ika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.
fungsi sistem imun :
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit;
menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme
atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan
virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak
untuk perbaikan jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
Sasaran utama: bakteri patogen & virus
Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)
Respons Imun
Tahap:
1. Deteksi & mengenali benda asing
2. Komunikasi dgn sel lain untuk berespons
3. Rekruitmen bantuan & koordinasi respons
4. Destruksi atau supresi penginvasi
Pertahanan tubuh ada 2 yaitu :
1. Non spesifik ,natural atau sudah ada dalam tubuh (pembawaan )
merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam melawan mikroorganisme disebut nonspesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu meliputi :
a. pertahanan fisik ; kulit, selaput lendir , silia saluran pernafasan
b. pertahanan kimia ; bahan yang disekresi mukosa saluran nafas, kelenjar sebaseus kulit, kel kulit, telinga, asam HCL dalam cairan lambung , lisosim yang dikeluarkan oleh makrofag menghancurkan kuman gram – dengan bantuan komplemen, keringat, ludah , air mata dan air susu
( melawan kuman gram + )
c. pertahanan humoral
- komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruktif bakteri dan parasit ( menghancurkan sel membran bakteri, faktor kemotaktik yang mengarahkan makrofag ke tempat bakteri, diikat pada permukaan bakteri yg memudahkan makrofag untuk mengenal dan memakannya
- interferon --- suatu glikoprotein yg dihasilkan sel manusia yg mengandung nukleus dan dilepaskan sebagai respons terhadap infeksi virus.
2. adaptasi atau yang muncul ( diperoleh) atau spesifik
mempunyai kemampuan untuk mengenal benda asing.
sistem imun spesifik dapat bekerja sendiri untuk menghancurkan benda asing yang berbahaya, tetapi umumnya terjalin kerjasama yang baik antara antibodi, komplemen , fagosit dan antara sel T makrofag.
sistem imun spesifik ada 2 yaitu;
a. sistem imun spesifik humoral
b. sistem imun spesifik selular
Sistem Imun : membrane pertahanan tubuh
1. 1. Pertahanan tubuh tidak spesifik
1. Eksternal
• Kulit
Fungsi:
a. sebagai pelindung dari mikroorganisme yang merugikan
b. Menghasilkan suatu protein (keratin) sehingga sulit didekomposisi oleh bakteri/mikroorganisme
c. Menghasilkan keringat & minyak yang memberikan suasana asam pada kulit
• Membran mukosa -> membrane penghasil lendir
-> lapisan mukosa terdapat pada aluran pernafasan, pencernaan,n ekskresi, dan reproduksi.
Fungsi : mencegah masuknya mikroba asing yang berbahaya
Selain kulit dan membrane mukosa, terdapat juga mikroorganisme yang secara alami menempati bagian tubuh kita. Mik,organisme ini disebutmikroflora/normal
1. Internal
• Fagositosis
è mekanisme penelanan benda asing/mikroba oleh sel darah putih seperti netrofil, monosit, makrofag, dan eosinofil.
• Respon peradangan/Imflamasi
• Senyawa antimikron
è Sel – sel tertentu pada tubuh mampu menghasilkan suatu senyawa, khususnya protein yang berfungsi sebgai pertahanan tubuh tidak spesifik.
è Cara kerja protein anti mikroba u/ menghanycurkan sel – sel mikroba yang masuk dan menghambat mikroba asing tersebut untuk bereproduksi/bertambah banyak.
è Macam :
- protein komplomen :
Fungsi : a. menghasilkan opsonin : pelancar fagositosis olh limfosit
b. menghasilkan kemotoksin : menarik sel darah putih
c. menghasilkan kinin : meningkatkan permeabilitas pembuluh darah
d. berperan dalam proses penghancuran dinding se lasing
e. menstimulasi sel darah putih untuk aktif
- interferon : senyawa kimia yg dihasilkan makrofag (hny pda virus)
1. 2. Pertahanan tubuh spesifik/system imun
è Disebut juga dengan system kekebalan, Respon ini meliputi produksi protein pertahanan tubuh spesifik hyang disebut antibody, dengan agenlimfosit
è Limfosit ditemukan di :
-sum sum tulang – limfa
-pusat limfatik – tonsil
- kelenjar ludah – persendian
* Membran Limfosit : Limfosit -> Limfosit B dan Limfosit T
* Antibodi
Fungsi : untuk menetralkan/menghancurkan antigen yang masuk ke tubuh
Jenis Antibodi :
Immunoglobulin M, E, G, A, D (Ig)
LIMFOSIT B
è dibuat di sum-sum tulang. Jumlah L.B = 25% dri limfosit tubuh
è Macam Limfosit B
1. Sel B plasma
Fungsi : menghasilkan antibody yang sifatnya spesifik dengan sangat cepat. Hidup selama 4-5 hari.
1. Sel B memori
Fungsi : untuk mengingat suatu antigen yang spesifik sel B memori bereaksi cepa jika ada infeksi, sel B memori cepat bereaksi jika ada infeksi
1. Sel B pembelah
è Macam repson Imun
1. Respon imun primer
2. Respon imun sekunder
LIMFOSIT T
è dibuat di sum – sum tulang dan matang di kelenjar Thymus.
Macam Limfosit T :
1. Sel T helper/T pembantu
Fungsi :
1. membantu/mengontrol system imun spesifik
2. Menstimulasi sel B untuk membelah dan meproduksi antibody
3. Mengaktivasi dua jenis sel T lainnya
4. Mengaktivasi makrofag untuk bersiap memfagositosis
1. Sel T Killer/T pembunuh/T sitotoksik
Fungsi : menyerang sel tubuh yang terinfeksi dan sel pathogen yang relative besar secara langsung
1. Sel T suppressor/T penekan
Fungsi : menurunkan/menghentikan respon imun
Jenis antibody :
No Nama Ciri – Ciri Fungsi
1 Ig G - Berukuran kecil
- Terbentuk 2-3 bulan setelah infksi
- Terdapat selama bertahun – tahun Antibakteri, antivirus, antitoksin, melindungi janin & bayi
2 Ig A - Terdapat di ASI, seperti Ig G Melindungi selaput mukosa (hidung, mata, paru – paru, usus)
3 Ig M - terdapat di darah, getah bening
dan permukaan sel B
- antibody pertama yg dibentuk
tubuh jika ada infeksi (bakteri) Garis depan terhadap bakteri
4 Ig D - Terdapat di darah, getah bening,
dan permukaan sel B Merangsang pembentukan antibody oleh sel plasma, membantu sel T menangkap antigen
5 Ig E - beredar di darah
- terlibat dalam reaksi alergi &
respon infeksi parasit -
VAKSINASI
Sumber Vaksinasi :
• Mikroorganisme mematikan yang dimatikan.
• Strain hidup yg tidak mematikan (BCG -> TBC atau V.Sabin -> poliomielitis)
• Toksin yg dimodifikasi (v. difteri dan tetanus)
• Antigen hasil isolasi (v. influenza)
Macam kekebalan tubuh :
1. a. Kekebalan tubuh aktif :
è kekebalan akibat limfosit diaktifkan antigen dr patogen
1. Kekebalan tubuh aktif alami
- Proses aktivasi limfosit alami
1. Kekebalan tubuh aktif buatan
- Proses aktivasi limfosit dibantu oleh injeksi antigen (vaksinasi)
1. b. Kekebalan tubuh pasif :
è kekebalan tubuh sementara
1. Kekebalan tubuh pasif alami
- antibody dari ibu ke bayi melalui ASI
1. Kekebalan tubuh pasif buatan
- antibody individu disuntikkan ke individu lain sebagai serum.
Macam Imunisasi
1. BCG : untuk mencegah TBC
2. DDT : untuk mencegah difteri, pertusis, tetanus
3. TT : untuk mencegah tetanus
4. Campak
5. MMR : untuk mencegah campak, gondongan, rubella/campak Jerman
6. HiB : untuk mencegah meningitis, dan pneumonia
7. Polio
Gangguan pada Imunitas
1. AIDS
à Virus HIV menyerang sel T pembantu, sehingga system pertahanan tidak mengenali musuh. Meski antibody dihasilkan, antibody tidak efektif.
1. Autoimun
à penyakit yang muncul disebabkan sel atau jaringan tubuh dikenali sebagai benda asing (antigen) sehingga diserang oleh sel T
à Contoh : Lupus, Artritis reumatoid, demam rematik, diabetes, anemia pernisiosa
1. Alergi
à yaitu suatu reaksi antigen – antibody yang terjadi pada individu tertentu. Seseorang kelebihan IgE, sehingga produksi histamine meningkat.
sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme.
ika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.
fungsi sistem imun :
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit;
menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme
atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan
virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak
untuk perbaikan jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
Sasaran utama: bakteri patogen & virus
Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)
Respons Imun
Tahap:
1. Deteksi & mengenali benda asing
2. Komunikasi dgn sel lain untuk berespons
3. Rekruitmen bantuan & koordinasi respons
4. Destruksi atau supresi penginvasi
Pertahanan tubuh ada 2 yaitu :
1. Non spesifik ,natural atau sudah ada dalam tubuh (pembawaan )
merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam melawan mikroorganisme disebut nonspesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu meliputi :
a. pertahanan fisik ; kulit, selaput lendir , silia saluran pernafasan
b. pertahanan kimia ; bahan yang disekresi mukosa saluran nafas, kelenjar sebaseus kulit, kel kulit, telinga, asam HCL dalam cairan lambung , lisosim yang dikeluarkan oleh makrofag menghancurkan kuman gram – dengan bantuan komplemen, keringat, ludah , air mata dan air susu
( melawan kuman gram + )
c. pertahanan humoral
- komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruktif bakteri dan parasit ( menghancurkan sel membran bakteri, faktor kemotaktik yang mengarahkan makrofag ke tempat bakteri, diikat pada permukaan bakteri yg memudahkan makrofag untuk mengenal dan memakannya
- interferon --- suatu glikoprotein yg dihasilkan sel manusia yg mengandung nukleus dan dilepaskan sebagai respons terhadap infeksi virus.
2. adaptasi atau yang muncul ( diperoleh) atau spesifik
mempunyai kemampuan untuk mengenal benda asing.
sistem imun spesifik dapat bekerja sendiri untuk menghancurkan benda asing yang berbahaya, tetapi umumnya terjalin kerjasama yang baik antara antibodi, komplemen , fagosit dan antara sel T makrofag.
sistem imun spesifik ada 2 yaitu;
a. sistem imun spesifik humoral
b. sistem imun spesifik selular
Langganan:
Postingan (Atom)